Emas naik tipis karena meningkatnya optimisme bahwa Federal Reserve akan menerapkan penurunan suku bunga tahun ini, sementara meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah memicu permintaan aset safe haven.
Emas batangan ditutup naik 1% pada hari Senin, karena investor mempertimbangkan pernyataan dovish dari pengambil kebijakan AS. Presiden Fed Bank of Richmond Thomas Barkin mengatakan dia memperkirakan tingkat suku bunga yang tinggi akan semakin memperlambat perekonomian dan menurunkan inflasi menuju target bank sentral sebesar 2%, sementara Presiden Fed Bank of Richmond John Williams mengatakan akan ada penurunan suku bunga namun keputusan mengenai kapan akan bergantung pada totalitas data.
Pedagang swap kini dengan hati-hati meningkatkan taruhan mereka terhadap pelonggaran kebijakan tahun ini. Suku bunga yang lebih rendah biasanya menguntungkan emas, yang tidak memberikan bunga.
Investor juga memantau perkembangan terbaru di Timur Tengah yang meningkatkan status haven, dengan Israel menolak proposal gencatan senjata yang didukung oleh Hamas untuk mengakhiri pertempuran di Gaza.
Emas telah naik 13% tahun ini dan mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada bulan April, meskipun angka inflasi yang tinggi mendorong ketidakpastian mengenai kapan bank sentral AS akan menurunkan suku bunganya. Imbal hasil yang lebih tinggi juga menambah hambatan, dengan pasar Treasury pada minggu lalu mencatat bulan terburuknya pada bulan April.
Harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi $2,327.35 per ons pada pukul 8:46 pagi di Singapura. Indeks Bloomberg Dollar Spot sedikit berubah. Perak merosot, sementara paladium dan platinum menguat. (knc)
Sumber : Bloomberg